Jumat, 25 November 2011

I'll marry you

"Ngana jangan pernah ba tanya pa torang apakah ngana bisa atau tidak, karena torang tidak tau apa-apa. Tanya sama ngana pe diri sandiri, ngana mampu atau tidak?!" Kata seorang sahabat padaku tiga tahun yang lalu. (Kadang-kadang waktu mengambil mereka dari hidup kita, tapi sahabat adalah hal yang selalu ada ketika yang lainnya memudar dan lenyap. Dan apapun yang terjadi, seorang sahabat adalah yang selalu tersenyum ketika waktu hanya mengijinkan mereka bersahabat dengan memori akan masa lalu. Sahabat adalah yang selalu ada di masa lalu dan di masa sekarang, meski dalam zona waktu dan kehidupan yang berbeda).


Pada akhirnya aku sampai pada satu pemikiran, bahwa dewasa itu adalah satu fase dalam level hidup dimana kita harus memilih memperjuangkan yang mana dan melepaskan yang mana. Satu hal yang pasti, apapun pilihannya, pasti ada resikonya. Keberanian adalah pilihan untuk melakukan apa yang kita takutkan. Karena itulah kita dibilang hebat.



Seperti yang pernah dikatakan oleh Windy Ariestanty dalam satu catatannya, "Kau tidak pernah merencanakan untuk jatuh. Kau juga tak akan bermimpi terpeleset kulit pisang di tengah jalan lalu terjatuh. Semuanya terjadi begitu saja. Begitulah jatuh cinta. seperti terpeleset. Tanpa alasan. Tanpa kau tahu mengapa. Ia mengintai menunggu saat yang tepat dan mungkin saat logikamu lengah. Mendadak kau sadar, ya, kau telah jatuh cinta ketika matamu berkedip."



Banyak hal yang terjadi dalam hidup yang kadang-kadang sulit untuk kita pahami dengan logika. Mungkin sekarang aku bisa belajar untuk bersahabat dengan yang namanya proses. Ketika banyak kejadian yang sulit untuk kau pahami, bersahabatlah dengan waktu. Karena waktu selalu membawa proses untuk membantu kau memahami apa yang tidak tidak kau mengerti. Bukan naif, hanya berusaha untuk wise.



Satu hal yang aku percaya, bahwa Tuhan tidak pernah menghabiskan waktunya untuk menulis satu skenario kosong. Tuhan, dalam hal ini berperan sebagai penulis skenario tunggal, selalu memberikan kita kesempatan untuk mengetahui apa yang sebenarnya terjadi hanya dengan memainkan peran kita terlebih dahulu.



Pada akhirnya semuanya kembali pada diri kita sendiri.

SIAP adalah sebuah pilihan.



Aku tidak sedang berkelakar, ataupun bicara ngawur seperti biasanya aku. Bukan pula menuliskan kata-kata berat hanya untuk mempromosikan label diriku. Aku hanya ingin berkata, sedikit berbicara, tujuannya hanya ingin berbagi senyum, meski tersenyum atau tidak kau membaca tulisan ini, adalah whatever.



Itu saja.

Minggu, 13 November 2011

Masih tentang dia

Aku hanya ingin bilang (kalau boleh mengatakan padanya), aku takut kehilangan dia.
Karena aku sangat mencintainya.


.> gtlo, 13/11/11
    Saat ini aku kangen skali padanya.

Sabtu, 27 Agustus 2011

What is Love?

Cinta adalah nafas. Semua manusia memiliki nafas yang berarti semua manusia memiliki cinta. Kita tidak pernah tau kapan kita akan berhenti bernafas. Karena nafas adalah bagian dari kehidupan yang secara religi adalah rahasia.
Banyak orang yang hari ini mengatakan bahwa dirinya sedang jatuh cinta, lalu hari berikutnya mengatakan bahwa cinta itu telah hilang dalam hatinya.
Hahaha.. Sangat ironis.. Tapi begitulah cinta.
 

Sabtu, 20 Agustus 2011

Pasrah Pada Sang Pencipta Cinta

Ya Allah..
Kau meniupkan nafas cintamu ketika aku hampir mati dalam kebekuan hatiku.. Cinta yang sangat indah.. Halus.. Lembut.. Hangat.. Benar-benar membangunkanku dari kematian.
Bahkan ketika aku lupa bersyukur padaMU, bahkan menyia-nyiakan cinta itu, cintaMU masih memelukku dengan mesra.
Ya Allah..
Kini aku tidak bisa lepas dari cinta itu. Namun cinta yang dulunya lembut sekarang berubah menjadi duri yang setiap detik selalu menusukku. Perih. Sakit. Benar-benar menyiksa.
Ya Allah..
Semua berawal dariMu.. Dan kuyakin, semuanya akan kembali padaMU..
Kupasrahkan cinta ini padaMU ya Allah.. Engaku Sang pemilik cinta.. Ijinkan aku untuk memiliki cinta itu lagi.. Aku janji, tidak akan menyia-nyiakannya lagi..
Ku mohon ya Allah..
Kumohon..

Kamis, 18 Agustus 2011

Suntuk

Hari ini adalah hari keempat aku berbaring di tempat tidur. Luka ini masih perih dan sakit. Seluruh badanku terasa remuk. Benar-benar sangat menyiksa.
Hupftt..
Tragedi di hari ulang tahunku..
Tapi dia tetap saja seperti itu. Sama sekali tidak berubah.

Jumat, 29 Juli 2011

NIKAH !!

Nikah..
Satu kata yang saat ini sangat kutakutkan.
Dan itu terjadi..
Dia mengajakku nikah. Tapi bukan nikah yang seperti kubayangkan selama ini. Atau pernikahan yang ada dimimpiku sewaktu kecil. Nikah yang benar-benar membuatku ingin menangis.. Berteriak sekencang-kencangnya.. Memaki sekasar-kasarnya..
Dia mengajakku nikah siri. Hanya kita berdua. Keluarga pun tidak boleh tau.
Apakah ini bentuk cinta yang selalu diungkapkannya padaku? Atau arti sayang yang selalu dikatakannya padaku setiap hari?
Adalah sebuah kesalahan ketika kita jatuh cinta pada laki-laki yang telah berkeluarga. Banyak sekali permasalahan yang pasti akan terjadi. Salah satunya ketika hubungan itu mengarah pada satu kata, PERNIKAHAN..!!
Dia mengajakku nikah hanya untuk menghalalkan apa yang kami lakukan.. JUST IT..!!!
Lalu dimana CINTA itu?
Dimana SAYANG itu?
Apakah hanya seperti ini hubungan yang telah banyak mengalami pengorbanan? Apakah hanya akan berakhir seperti ini?
Ya Allah.. Aku tidak tau harus bagaimana lagi.. Semua ini benar-benar sulit buatku.. Alu tidak tau harus bagaimana lagi.
Ya Allah.. Engkau sang pemilik rasa ini.. Tolong jadikan rasa ini suci.. Tolong jadikan rasa ini menemukan kebahagiannya..
Ya Allah.. Pada akhirnya semuanya akan kembali padamu.. Kupasrahkan semuanya padamu.. Apapun itu..
Ya Allah yang maha pengasih lagi maha penyayang.. Yang maha kuasa.. Tolonglah aku Ya Allah.. Tolonglah aku..
Ku mohon padamu.. Berilah aku petunjuk..
Aku mencintainya Ya Allah..
Sangat mencintainya.. Tapi bukan pernikahan seperti ini yang kuinginkan..
Tolonglah aku Ya Allah.. Hanya engkau yang kumiliki saat ini..
Tolong Ya Allah..
Kumohon..

Sabtu, 16 Juli 2011

Kisah inspiratif (Pikiran adalah lingkungan kita)

Suatu ketika seorang pria menelepon Norman Vincent Peale. Ia tampak sedih.Tidak ada lagi yang dimilikinya dalam hidup ini. Norman mengundang pria itu untuk datang ke kantornya.
“Semuanya telah hilang. Tak ada harapan lagi,” kata pria itu.
“Aku sekarang hidup dalam kegelapan yang amat dalam. Aku telah kehilangan hidup ini”.
Norman Vincent Peale, penulis buku “The Power of Positive Thinking”, tersenyum penuh simpati.
“Mari kita pelajari keadaan anda,” katanya Norman dengan lembut.
Pada selembar kertas ia menggambar sebuah garis lurus dari atas ke bawah tepat di tengah-tengah halaman. Ia menyarankan agar pada kolom kiri pria itu menuliskan apa-apa yang telah hilang dari hidupnya. Sedangkan pada kolom kanan, ia menulis apa-apa yang masih tersisa.
“Kita tak perlu mengisi kolom sebelah kanan,” kata pria itu tetap dalam kesedihan.
“Aku sudah tak punya apa-apa lagi.”
“Lalu kapan kau bercerai dari istrimu?” tanya Norman.
“Hei, apa maksudmu? Aku tidak bercerai dari istriku. Ia amat mencintaiku!”
“Kalau begitu bagus sekali,” sahut Norman penuh antusias.
“Mari kita catat itu sebagai nomor satu di kolom sebelah kanan “Istri yang amat mencintai”.
“Nah, sekarang kapan anakmu itu masuk penjara?”
“Anda ini konyol sekali. Tak ada anakku yang masuk penjara!”
“Bagus! Itu nomor dua untuk kolom sebelah kanan “Anak-anak tidak berada dalam penjara.” kata Norman sambil menuliskannya di atas kertas tadi.
Setelah beberapa pertanyaan dengan nada yang serupa, akhirnya pria itu menangkap apa maksud Norman dan tertawa pada diri sendiri.
“Menggelikan sekali. Betapa segala sesuatunya berubah ketika kita berpikir dengan cara seperti itu,” katanya.
Kata orang bijak, bagi hati yang sedih lagu yang riang pun terdengar memilukan. Sedangkan orang bijak lain berkata, sekali pikiran negatif terlintas di pikiran, duniapun akan terjungkir balik. Maka mulailah hari dengan selalu berfikir positif.
Tuliskanlah hal-hal positif yang Kita pernah dan sedang miliki dalam hidup ini, bebaskan pikiran-pikiran kita dari hal-hal negatif yang hanya akan menyedot energi negatif dari luar diri kita. Dengan berfikir positif kehidupan ini akan terasa amat indah dan tidaklah sekejam yang kita bayangkan. Objek-objek yang berada di sekitar kita akan sangatlah tergantung dari bagaimana cara kita memandang dan mempersepsikannya. Lingkungan Kita adalah Pikiran Kita. Lingkungan akan berbuat positif kepada Kita jika Kita mempersepsikannya baik, sebaliknya Lingkungan akan berbuat negatif kepada kita ketika kita mempersepsikan sebaliknya.